Memilih Jenis Bahan Dan Teknik Pengolahan
JENIS DAN KARAKTERISTIK KERAJINAN BAHAN KERAS
a. Bahan Keras Alami
Bahan jenis ini mempunyai sifat yang pejal, solid, kuat, padat, dan tidak mudah berubah bentuk. Contohnya rotan, kayu, bambu, batu, kerang, biji-biji an.
1). Kayu
Bisa bertahan cukup lama apabila digunakan dengan benar. Ada tiga serat utama dalam kayu, yakni selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Kayu mempunyai sifat salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui _(renewable resources)_, tidak bisa menghantarkan panas (isolator), elastis, ulet, dan tahan terhadap pembebanan yang posisinya tegak lurus atau sejajar dengan seratnya, mudah dibentuk dan dihaluskan, jenis dan umur pohon memengaruhi kekuatan kayu. Berbagai jenis kayu sebagai berikut :
a) Kayu Jati (Teac Wood)
Kayu ini sangat terkenal karena kekuatannya dan juga teksturnya yang indah. Kayu jati biasanya digunakan untuk bahan dasar peralatan rumah kita, seperti lemari, bangku, dan juga tempat tidur. Indonesia adalah penyuplai kayu jati terbesar di dunia. Adapun kualitas kayu jati yang ada di Indonesia sangatlah bagus, sehingga banyak negara-negara besar yang membeli kayu jati ke Indonesia.
b.) Kayu Kepala atau Kayu Glugu
Kayu Glugu digunakan untuk bahan membuat kanopi teras dan juga rangka atap. Selain itu, banyak orang yang menjual kayu kelapa atau glugu ini di Indonesia. Kayu glugu memiliki serat berbeda dari kayu lainnya. Kayu ini memiliki serat yang jelas dan juga lurus. Jadi apabila kayu ini mau dibuat menjadi kanopi ekspos, lebih baik melapisinya dengan cara akrilik agar seratnya tetap terlihat.
c) Kayu Kamper
Jenis kayu ini sering digunakan untuk bahan membuat kusen pintu atau pun kerangka jendela. Walaupun kayu jenis ini tidak lebih kuat dari kayu jati, tetapi kayu ini juga sering digunakan untuk peralatan furniture seperti tempat tidur dan juga lemari. Alasannya karena kayu kamper atau kayu borneo tidak disukai oleh rayap dan serangga lainnya. Dengan demikian, kayu ini bisa lebih awet dari kayu lainnya yang biasanya dimakan oleh rayap.
d). Kayu Bengkirai
Kayu bengkirai adalah kayu yang juga sering digunakan untuk bahan bangunan. Kayu ini lebih sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bangunan eksterior. Hal ini dikarenakan kayu bengkirai lebih kuat, awet dan juga tahan dari berbagai cuaca
2. Bambu
Bambu digunakan untuk membuat berbagai bahan baku kerajinan. Bambu mempunyai sifat bentuk batang relatif lurus rapi, batangnya berwujud pipa beruas, liat namun lentur, mudah dibelah dipotong, dan dibentuk, seratnya elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk, serta ramah lingkungan dan tidak polutif. Berbagai jenis bambu sebagai berikut :
a) Bambu Tali
Banyak orang yang menggunakan bambu sebagai anyaman, bahan bangunan hingga tali.
b) Bambu Gombong
Memiliki ukuran yang lebih besar dan juga lebih panjang dibanding dengan bambu jenis lainnya. Bambu ini sering digunakan sebagai bahan konstruksi sebagai penyangga, reng genteng, atau lainnya. Hal tersebut karena bambu ini memiliki kekuatan yang lebih dibanding bambu lainnya.
c) Bambu Tamiang
Bambu Tamiang ini pada saat kecil atau masih rebung sering dijadikan sayur. Adapun ketika sudah menjadi bambu, biasanya bambu ini lebih sering digunakan sebagai saung.
d) Bambu Bareg-beg
Bambu yang satu ini panjang dan bukunya berukuran kecil dan biasanya tidak ditanam. Biasa digunakan untuk pembuatan suling, dan hiasan karena bentuknya yang mini. Meskipun begitu, masyarakat banyak yang menggunakan bambu ini untuk tempat jemuran, hingga genter karena panjang dan kecil
3. Rotan
Rotan termasuk salah satu jenis hasil hutan Indonesia yang bisa digunakan sebagai bahan kerajinan. Karakteristik rotan sangat unik, yaitu panjang batangnya dapat mencapai 100 meter atau lebih walaupun diameternya hanya sebesar ibu jari tangan atau ibu jari kaki. Ciri umum batang tanaman rotan berbentuk memanjang dan bulan seperti silinder atau segi tiga. Warna rotan sangat memengaruhi harga, karena biasanya makin baik warna rotan, maka makin mahal harganya. Rotan yang dianggap baik warnanya yaitu rotan yang berwarna hijau daun pada saat masih hidup. Hal tersebut karena mengisyaratkan bahwa rotan tersebut berumur cukup tua dan siap untuk dipanen.
TEKNIK PENGOLAHAN
1. Teknik Cor
Teknik ini sudah ada sejak zaman perunggu. Di gunakan untuk mencetak gending perunggu, kapak, bejana dan perhiasan. Teknik cor di bedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Teknik Tuang Berulang (bivalve)
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat di pakai berulang kali, Sesuai kebutuhan. Teknik ini di gunakan untuk mencetak bentuk atau hiasan benda sederhana.
b. Teknik Tuang Sekali Pakai
Di gunakan untuk mencetak hiasan yang lebih rumit. Teknikini di awali dengan membuat model dengan tanah liat dan di lapisi lilin. Kemudian menuangkan perunggu di dalamnya. Setelah perunggu dingin cetakan dapat di pecah.
2. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Jerman yang berarti berkorosi atau berkarat. Teknik ini di lakukan dengan merendam benda di dalam larutan asam. Tujuanya untuk melarutkan sebagian dari permukaan benda yang akan di bentuk.
3. Teknik Ukir
Merupakan teknik yang sudah di kenal sejak zaman batu muda. Pada saat itu benda benda di rumah tangga di beri ukiran, misalnya gerabah atau kayu. Motif ukirannya : Zig-zag, segitiga, garis, lingkaran dan tumpal.
Komentar
Posting Komentar